Modus Penipuan Baru di Dunia Percetakan


Kemarin, hari Jum'at tiba-tiba saya mendapatkan pesan singkat melalui whatsapp dari seseorang yang nomor kontaknya belum saya simpan di ponsel.

Dia menanyakan apakah betul dengan percetakan *****, saya jawab betul. Kemudian saya menanyakan apa yang bisa saya bantu. Dia bertanya apakah bisa mencetak brosur atau tidak, kemudian dia memberikan spesifikasi cetaknya, mulai dari ukuran brosur, jenis kertas yang dipakai, kuantitas/oplah cetak, hingga dia meminta dihitungkan biaya cetak yang harus dia bayarkan.

Setelah dapat spesifikasi cetaknya, saya kemudian menghitung biaya cetak yang harus dia bayar untuk mencetak tiga rim brosur. Saya lantas informasika kepadanya senilai angka sekian, dan herannya, dia menerima saja harga yang saya tawarkan tanpa ada proses tawar-menawar.

Setelah sepakat dengan harga, kemudian dia meminta nomor rekening saya, katanya dia mau kirim uang buat DP. Beberapa saat pesan whatsapp masuk,  dia mengirimkan bukti transfer mobil banking dari Bank BRI. Saya ngga curiga, saya percaya aja. Saya bilang "oke, kita garap".

Beberapa menit setelah itu, dia menelepon via aplikasi whatsapp, dia bertanya kapan cetak brosurnya bisa selesai. Saya tanya balik, brosurnya harus harus selesai kapan. Dia bilang kalau brosurnya akan dipakai hari Senin. Kebetulan kemarin hari jum'at. Maka saya sanggupi cetak brosur akan selesai besok, pada hari sabtu.

Kemudian dia bilang "oke, biar enak, brosurnya senin udah selesai ya, pelunasannya biar saya bayar sekarang aja, nanti brosurnya saya ambil". Saya jawab "baik pak, boleh."

Beberapa saat kemudian, ada pesan masuk lagi di whatsapp, dia mengirimkan bukti transfer pelunasan cetak brosur. Saya jawab "oke, jadi lunas ya. Siap kita garap sekarang juga". Saya pun mulai proses setting untuk membuat plat cetak, dan klik saya kirim ke penyedia jasa print CTP. Kemudian saya ambil kartu ATM di laci, rencananya saya akan belanja bahan untuk keperluan cetak brosur.

Seperti biasa, untungnya saya punya kebiasaan check dan recheck. Saya mampir dulu ke ATM, sebelum menarik uang, saya harus memastikan dulu apakah benar uang dari pemesan brosur sudah masuk atau belum. Saya pun memilih cek mutasi rekening. Saya harus mengecek mutasi rekening secara manual, karena saya tidak memakai mobile banking. 

Setelah keluar print out struk dari ATM, ternyata tidak ada transaksi masuk dari luar senilai pembayaran dari orang yang pesan brosur tadi, saya akhirnya menyadari betul bahwa ini adalah modus penipuan. 

Tiba-tiba orang yang memesan brosur tadi kirim pesan whatsapp dan menyampaikan bahwa tidak jadi pesan atau cetak brosur tiga rim, jadinya pesan 2 rim saja. Lalu dia meminta refund uang yang sudah ditransferkan. Dalam hati saya ketawa, selanjutnya saya langsung telepon dia. Saya bilang saya akan hitung dulu berapa biaya jika cetak brosur sebanyak dua rim. Diapun meminta saya untuk merefund uangnya saat itu juga. Saya bilang, refund uangnya akan saya kirim ke rekening dia, tetapi saya sedang ada perlu dulu ke POLRES, saya mau laporan dulu.

Lalu saya bilang, "nomor rekening dan nama pemiliknya saya catat ya..saya mau laporan dulu".
"Laporan buat apa?" Jawabnya.

"Kan saya harus refund". Sambil cekikikan. Dia pun menutup telponnya dan menghilang.

Itulah kisah modus penipuan yang baru saja terjadi. Ini bisa terjadi kepada semua orang, berhati-hatilah.









Post a Comment

أحدث أقدم